dengan cinta dunia tersenyum,
segenggam harapan tak kan pernah mematikan cinta...
hidup berbias cinta tanpa fatamorgana.

Rabu, 28 Juli 2010

rintihan malam

Tangis terurai dalam malam
Menyibak tirai kealfaan
Ada duka tak terukur
Terdiam tanpa nyawa

Tetes demi tetes itu berarti
Jerit bathin merintih
Tapi bukan karna sakitnya penghianatan
Melainkan tergores sembilu penyesalan

Mata tertutup kemilau sang raja
Hati berharap setitik embun
Malam tak hantarkan segera
Impian melayang bersama debu yang menerpa

1 komentar:

prapman27 mengatakan...

Ketika malam diselimuti dingin
Rumah disekeliling gereja
Tak terasa ada sosok yang membuatku terjaga
Sebab waktunya berbeda dengan manusia

Bergegas aku menuju ruangan yang hina
Kubersihkan semua kotoran yang ada padaku
Saat itu ku berfikir sejenak
Mengapaku terjaga pAdahal bumi gelap gulita

Teringat akan surat cintanya
Mengajurkan untuk bergerak pada malam hari
Diiringi dengan khusu’ dan tadbur
Seketika langsung ku laksanakan

Berkali-kali ku jalani
Tak terasa semakin ku minati
Karena ini adalah sunnah Nabi
Bertambah keinginanku dalam hal ini

Syukur tak terhingga
Terucap dari hati yang lembut dan lidah tak bertulang

Menjadikan insan yang selalu puas
Terhadap suka derita yang diberi
Kemanakah ku harus melangkah
Tatkala datang bencana menimpa
Hadapilah dengan sabar dan syukur.

Posting Komentar